Selasa, 29 September 2015

Lirik Lagu Halaqah Cinta by Kang Abay

Ribuan malam menatap bintang dan harapan
Dan Ribuan siang menahan terik penantian
Mungkin tuhan ingin, kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan, lewat doa-doa, mendekatkan jarak kita

Reff:
Tuhan pertemukan, aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang mencintaimu, mencintai rasulmu
Di mu’tazam ku meminta

Ribuan pagi, menatap terbit matahari
Dan ribuan siang, menahan gemuruh didada
Mungkin tuhan ingin, kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan, lewat doa2,mendekatkan jarak kita

Back to reff
Hingga malaikatpun tersenyum mendo’akan kita
Menguatlah keyakinan dihati

Back to Reff
Tuhan persatukan, aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang kan menemaniku menuju syurgamu
Halaqoh cinta, tempat hati bertemu
Halaqah cinta tempat bersatu..

Senin, 28 September 2015

Wahai Anakku Tercinta



Wahai anakku tercinta ....
Tetapkanlah Islam sebagai agamamu
Tetapkanlah Allah sebagai Tuhanmu dan tiada yang lain selain Dia
Tetapkanlah Muhammad sebagai Nabi dan Rasulullah
TetapkanlahAl Qur`an sebagai kitab dan penuntunmu

Wahai cahaya hatiku ....
Ucap dua kalimah syahadat disetiap desah nafasmu
Sembahyanglah lima waktu dalam hari-harimu
Berpuasalah sebulan dalam bulan Ramadhan
Tunaikanlah haji ke Baitullah
Rumah Allah jikalau kau mampu
Tunaikanlah zakat selagi kau mampu
Jangan lupakan Infaq
Shadakah dan menyantuni mereka yang tidak mampu

Wahai bidadariku ....
Berimanlah selalu hanya kepada ALLAH SWT
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Malaikat-malaikat
Berimanlah bahwa Allah telah menciptakan Kitab-kitab Al Qur`an dan kitab-kitab sebelumnya
Berimanlah kepada nabi dan Rasul-rasul
Yakinlah dan Berimanlah akan adanya Hari Kiamat
Yakinlah dan Berimanlah kepada Qada dan Qadar

Wahai pesona jiwaku ....
Hidupmu kelak akan lebih keras dan berat
Lebih keras dan berat dari kehidupan kami orang tuamu.
Maka bekalkanlah dan perkuat keimanan dan ketaqwaan.
Agar kalian selamat sampai ditujuan hidupmu kelak

Wahai penyempurna hidupku ....
Ingatlah dan camkanlah beberapa hal
Bahwa yang singkat itu WAKTU,
Yang dekat itu MATI,
Yang besar itu NAFSU,
Yang berat itu AMANAH,
Yang sulit itu IKHLAS,
Yang mudah itu BERBUAT DOSA
Yang abadi itu AMAL KEBAJIKAN,
Yang akan di investigasi itu AMAL PERBUATAN,
Yang jauh itu MASA LALU
Persiapkanlah dirimu untuk semua hal itu


Wahai masa depanku ....
Hiduplah demi akhiratmu karena itu yang akan abadi kekal selamanya
Janganlah kalian hidup demi duniamu karena itu hanya semu dan bakal termakan waktu

Wahai permataku ....
Doa orang tuamu selalu menyertaimu
Semoga Allah selalu membimbingmu
Semoga Allahs elalu meridhoimu
Semoga Allah selalu mendampingimu
Dalam setiap langkahmu, doamu dan dalam semua kehidupanmu
Semoga hal diatas menjadi kenyataan. Aaamiin !
Jika ingin doa dalam Islam yang lebih pendek, mungkin doa ulang tahun dibawah ini bisa membantu anda :
Segala puji bagi Allah, yang awal tanpa yang awal sebelum-Nya, yang akhir tanpa yang akhir sesudah-Nya
Maha suci Asm-aNya,
Maha tampak Anugrah-Nya

Ya Allah ....
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya
Shalawat yang awalnya tidak terbatas, yang batasnya tidak berujung, dan akhirnya tidak berhingga
Ya Allah ....
Anugerahkan kepadaku kelangsungan hidup anakku, panjangkan usianya, sehatkan badannya, akhlaknya, agamanya, sejahterakan jiwa dan raganya, alirkan rezekinya
melalui tanganku
Anugerahkan kepadanya kecerdasan akal dan kebeningan hati
Bantulah aku, mendidiknya, berbuat baik kepadanya dari sisiMu

Jadikan anakku mendekatiku, menyayangiku, mencintaiku
Jadikan anakku, orang yang baik dan taqwa, yang punya pandangan dan pendengaran yang taat kepadaMu, yang mencintai dan setia kepada kekasihMu, Muhammad SAW
Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmat-Mu, berikan kepada kami apa yang terbaik didunia dan akhirat ......
Aaamiiin

SURAT MUJAHIDIN




Saudaraku, ingin rasanya ana berbincang langsung dengan kalian. Membicarakan rencana- rencana dakwah kita untuk bumi ini. Larut dalam aksi dan keletihan yang tak terasa ketika kita bersama. Dan tangis yang membawa ketenangan dalam diri ini. Tapi jarak dan waktu tak memungkinkan itu terjadi pada sebagian dari kita, sehingga ana dan antum yang terpisahkan pulau bahkan benua harus berjuang ditempat masing- masing. Dan ana hanya mampu menuliskannya dalam surat sederhana ini yang mungkin tak menarik untuk dibaca. 
Saudaraku, miris hati ini ketika melihat sebagian dari kaum muda kita asing dengan agamanya. Bahkan mereka berkiblat bukan pada Rasulullah sebaik-baiknya teladan justru pada budaya barat  yang memerosotkan moral dan pemikiran mereka.Tapi ana bangga, ketika sebagian kaum muda ramai dengan trend-trend yang mereka ikuti kalian tetap pada pendirian kalian untuk menegakkan kalimatullah dan sunnah Rasulullah. Meski cercaan, sindiran bkhan hinaan tak henti2nya kalian dapatkan. Tetaplah berpegang teguh pada agama ini saudaraku. 
Saudaraku, adakalanya kita letih dalam menapaki jalan ini. Putus asa karena batu yang kita hadapi terlalu besar dan kuat untuk dipecahkkan. Bahkan bosan menjalani hari yang tak ‘senikmat’ mereka diluar sana sehingga kita menjadi futur. Itu wajar saudaraku, karena kita adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa. Tapi jangan jadikan kewajaran ini menjadi senjata yang memakan dirimu sendiri, melemahkan iman yang telah kau rajut indah dalam hatimu. jangan biarkan syaitan memenangkan hati kita!!! Ketika itu terjadi saudaraku, mintalah pertolongan pada Allah, karena hanya kepadaNya lah kita mohon pertolongan.Saudaraku yang dirahmati Allah, ana ingin antum selalu mengingat ini. Ketika antum tak kuat menahan hinaan yang antum terima dari orang-orang diluar sana, ingatlah ketika nabi Muhammad diludahi oleh para kaum musyrikin bahkan beliau dikatakan gila, beliau tetap sabar dan tidak membalas perbuatan mereka padahal jika beliau mau, seluruh malaikatpun akan membantunya memusnahkan mereka. Dan karena sikapnya lah banyak dari mereka yang akhirnya memeluk islam. Ketika kalian merasa tak sanggup meruntuhkan benteng kemaksiatan dihadapan kalian, ingatlah bagaimana Muhammad Al Fatihah mampu membebaskan Konstantinopel,meruntuhkan benteng terkuat di dunia yang selama 800 tahun tak mampu dikalahkan kaum muslimin. Beliau adalah sebaik-baik pemimpin dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara. Sehingga beliau mampu mengislamkan kota itu. Percayalah sebagaimana Khadijah mempercayai Muhammad saw ketika tidak ada orang lain yg mempercayainya. Jadilah orang secerdas ‘Aisyah binti Abu Bakar agar antum tidak dibodohi dan disesatkan oleh para pendakwah palsu. Jadilah orang seberani Nasibah binti Ka’ab, yg ikut dlm prang dn m'jadi perisai Rasulullah saat yg lain berlarian menyelamatkan diri dalam perang. 
Saudaraku, masih banyak yang ingin ana katakan untuk kalian.Agar kita dapat saling mengingatkan dalam kebaikan dan mencengah kemungkaran.Tapi sebatas inilah yang ana mampu tuliskan. Ana minta maaf jika banyak kesalahan dalam cerita ini. Jadikan Allah satu-satunya sandaranmu ketika kau jatuh. Ingatlah Allah dalam setiap hembusan napasmu. Ketika kau merasa takut, percayalah bahwa Allah lebih dekat daripada urat nadi kita. Ana uhibbukum


Cara Membuat Finger Painting

Alat dan Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  1. Handbody berwarna putih
  2. Pewarna makanan ( boleh warna warni sesuai dengan keinginan )
  3. Kertas gambar licin atau bisa juga diganti dengan kalender bekas yang licin
  4. Koran 
  5. Piring plastik untuk kue 
Cara membuatnya :

  1. Siapkan beberapa piring plastik kemudian tuangkan handbody secukupnya
  2. Masukan pewarna makanan kedalam handbody 
  3. Aduk dengan menggunakan jari atau sendok
  4. Setelah semua warna sudah menyampur merata, mulailah jari-jemari mengambilnya kemudian buatlah pola cakaran jari. Seperti gambar no 1.1
  5. Setelah pola mencakar sudah bisa silahkan bisa memulai melukis sesuai dengan keinginan. 

 
Gambar 1.1
Hasil Finger Painting Mahasiswa STIT INSIDA JAKARTA cabang Islamic Center Jurusan PGSD Semester III dan V Mata Kuliah Ketrampilan 















 
 

Senin, 14 September 2015

Cara Membuat Homemade Playdough

 Alat yang dibutuhkan:
  • Sendok makan
  • Baskom
  • Gelas berukuran sedang
  • Koran bekas ( buat alas )

 Bahan yang dibutuhkan:
  • ½ kg tepung terigu
  • 250 gr garam halus
  • 200 ml air matang
  • Pewarna makanan
  • 1 sdt minyak goreng

Cara membuatnya:
1.    Masukkan tepung terigu dan garam dalam wadah. Aduk hingga rata. Sisihkan.

2.    Tuang beberapa tetes pewarna makanan ke dalam air matang hingga mendapatkan warna yang Anda inginkan. Aduk hingga rata.

3.    Tuangkan air yang telah diberi pewarna sedikit demi sedikit ke dalam wadah terigu sambil diuleni. Campurkan semuanya hingga terigu membentuk adonan.

4.    Uleni adonan hingga kalis. Setelah itu tuangkan minyak goreng dan uleni lagi hingga seluruh permukaan adonan menjadi licin.

 Ini hasilnya :









Minggu, 06 September 2015

JIKA SUATU SAAT MENJANDI IBU .....

Jadilah seperti Nuwair binti Malik (Radhiyallahu 'Anha) yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya..
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun..
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) dengan potensinya yang lain..
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an..
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris pencatat wahyu..
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini:
Dialah Zaid bin Tsabit (Radhiyallahu 'Anhu)..
****
Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah (Rahimahallah) yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah..
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu..
Kelak, ia tumbuh menjadi jajaran Ulama Hadits dan Imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah
Imam Ahmad bin Hanbal (Rahimahullah)..
***
Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya .
Seperti Ummu Habibah (Rahimahallah)..
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya..
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya,
“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaan-Mu..
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu.. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya..
Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin!”..
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya:
Dialah Imam Syafi’i (Rahimahullah).
***
Jika suatu saat nanti kau jadi
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya 'Abdurrahman..
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi Imam Masjidil Haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam Masjidil Haram…”,
Sang Ibu tak bosan-bosannya mengingatkan..
Hingga akhirnya 'Abdurrahman benar-benar menjadi Imam Masjidil Haram dan termasuk deretan Ulama berkelas dunia yang disegani..
Kita pasti sering mendengar Murattal-nya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama:
'Abdurrahman As-Sudais (Hafizhahullahu ta'ala)..
****
Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses..
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu..
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri.
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia..
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999,
Dr. Ahmad Zewail (Hafizhahullahu ta'ala)..
→→→
Maa syaa'aAllaah..
Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa min-dzuriyyatinaa Qurrata a'yun waj-'alnaa lil-Muttaqiinaa Imaamaa..
Aamiiin Allaahumma Aamiiin..
--> Repost dari grup al- Ummu Madrosatu